TIPS & TRIK MENDOKUMENTASI PENDAKIAN DENGAN AMAN DAN MENYENANGKAN


Hallo sahabat receh, 
saat kita sedang melakukan pendakaian gunung, memang ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, seperti persiapan fisik, logistik atau hal-hal yang berkaitan dengan kondisi kesehatan kita. Nah kali ini ada beberapa hal lain yang sebenarnya sepele,tapi penting banget untuk kita perhitungkan adalah dokumentasi baik itu hanya sekadar foto ataupun video. Kali ini aku akan share sedikit tentang pengalaman aku mendokumentasikan moment-moment saat mendaki gunung. 



1. Persiapan Fisik Extra


Loh kenapa kok harus persiapan fisik ? bukannya itu emang udah harus dilakukan ya?

Persiapan fisik ektra sangat dibutuhkan karena kalian akan membutuhkan tenaga ekstra juga untuk mendokumentasikan moment pendakian.Buka ceril, ambil peralatan, belum lagi jalan sambil bawa kamera itu tidak mudah loh, capeknya pasti double. Oleh karena itu kalian harus well prepare deh, biar pendakian kalian juga aman dan dokumentasi tetap jalan. Persiapan fisik ektra bisa dimulai 1 bulan sebelum pendakian. Hal ini tergantung dengan seberapa banyak equipment atau peralatan yang akan kalian bawa.



2. Membuat Rencana Konten Dokumentasi 


Membuat rencana dokumentasi ini sangatlah penting untuk dilakukan, karena ini akan jadi acuan kalian dalam mengambil gambar. Jika kita udah ada rencana seperti apa dokumentasi yang kita inginkan, akan lebih efektif dalam proses pengambilan gambar. Misal contoh sederhana, bagi kalian yang akan merencanakan pendokumentasian berupa foto akan berbeda peralatannya dan kebutuhannya dengan mereka yang merencanakan pendokumentasian dengan video. 


Kemudian hal ini akan di breakdown lagi terkait moment apa yang akan kalian butuhkan untuk di ambil gambarnya. Gak mau kan moment yang sebenearnya penting malah gak terdokumentasi gegara kehabisan baterai dan kita salah prediksi. Hal yang sepele memang, tapi kalo tidak kita perhatikan akan merugikan kita. 


3. Etika dalam Mengambil Gambar


Kenapa ini penting ? penting banget untuk meminimalisir dampak setelahnya. Kita sering dengarkan orang celaka akibat berfoto selfie atau mengambil gambar. Niatnya mengambil angle gambar bagus, ehh malah nyawa yang dikorbankan. Ketika kita hendak mengambil gambar pastikan kita di lokasi yang aman terlebih dahulu, jika tidak aman, jangan nekat yaaa, ingat dokumentasi adalah mengabadikan moment jadi kita juga harus siap dengan moment-moment berikutnya.
Kita bisa kok dapat angle yang bagus tanpa harus membahayakan nyawa, tinggal kreatifitas kita saja yang dimainkan dalam mengambil angle kamera.

Selain  keamanan dalam mengambil gambar, hal lain yang harus kita perhatikan adalah konten yang kita ambil, karena itu akan mempengaruhi orang untuk meniru apa yang kita lakukan. 

Jadi selama bisa menyajikan konten dokumentasi yang menginspirasi dalam hal positif kenapa pilih yang negatif. Contoh adalah berfoto di atas puncak tugu, yg tugu nya lumayan tinggi dan membahayakan ketika jatuh. Berfoto mesra dengan pasangan di gunung, karena akan menyakiti pendaki jomblo, wkwk, tapi sebenarnya bahaya juga sih, karena akan semakin banyak memicu orang untuk mendaki membawa pasangannya. Kalo udah SAH sih gak masalah tapi kalo masih pacaran ?? hemm..... (tergantung privasi kalain sih)



4. Pilih Peralatan yang Nyaman, Ringkas dan Pas dengan Kebutuhan Kalian.


Jika teman-teman hanya membutuhkan dokumentasi berupa foto saja, teman-teman tak perlu ribet bawa kamera DSLR, Mirrorless, action camp bahkan tripod atau monopod. Cukup menggunakan Kamera hp saja, sudah cukup.  Hal ini akan membuat kalian lebih ringkas dalam membawa peralatan. Namun jika kalian membutuhkan dokumentasi yang lebih WAAAAAW ya tentu kalian harus membawa peralatan yang EXXXTRAAAA JOOOSS. Tapi bukan berarti itu harus kalian harus membawa kamera yang besar yaa. (Kecuali dalam pembuatan film)

Lebih baik teman-teman memilih kamera yang compact, tidak berat dan tidak memakan ruang banyak. Contoh, mirrorless, gopro, handycamp kecil, atau kamera poket. Tapi kalo kalian ga punya, yaa gunakan yang kamera terbaik kalian. Kamera terbaik adalah kamera yang kalian punya, dan jangan lupa patuhi syarat no 1 dan 2.


5. Memilih Lensa Kamera yang Cocok untuk Pendakian atau Kegiatan Outdoor.


Persiapan fisikUntuk hal ini bisa kalian perhatikan atau tidak sih, cuman untuk memaksimalakan proses dokumentasi ini perlu kalian perhatikan. Kalian bisa pilih  LENSA WIDE atau lensa cembung yang memberikan efek luas untuk ambil landscape. Ukuran lensa ini  antara 8mm - 35 mm atau kalian bisa pilih LENSA SAPU JAGAT biar aman, ukuran lensa ini mulai dari 18mm - 150mm. 

Bagaimana dengan yang medokumentasikan pakai kamera hp ? 

Tenang guys, dan cek kamera hape kalian terlebih dahulu, jika hape kalian sudah ada mode panorama nya, itu bisa dimanfaatkan untuk mengambil gambar dalam bentuk wide. Seperti di hape XIOMI NOTE 4 ku fitur ini sudah suport. Mungkin hape kalian yang lebih cangih pasti bisa lebih dari ini, yang penting manfaaatkan fitur yang ada di hape kalian. Jika hape kalian ada mode slow-mo, hyperlaps itu keuntungan tersediri bagi kalian untuk ambil video slow-mo atau timelaps.




6. Management Daya (Baterai)


Seberapa banyak baterai yang kalian bawa itu tergantung dengan kebutuhan kalian, kembali ke point 1 dan 2 dan juga karateristik perlatan kalian.  Jika kalian sedang mendaki dalam waktu 4 hari 3 malam bawa setidaknya 1 atau 2 baterai kamera cadangan. Namun jika kalian mendaki hanya 2 hari 1 malam cukup bawa 1 baterai dengan kondisi full dan 1 powerbank minimal kapasitas 10K MAh. 
Dan, buat kalian yang mengandalkan kamera hape sebagai kamera utama, agar lebih hemat baterai pastikan Mode Pesawat agar baterai kalian tidak cepat habis.


Sekadar saran, jika memilih baterai hindari baterai yang sekali habis buang yaaa,,,
kalian bisa pilih baterai yang bisa di cash, atau alternatif lain kalian bisa pakek beberapa peralatan yang bertenaga surya (agak mehong sih).


7. Trik Membawa Kamera

Nah, Terakhir adalah membawa kamera saat melakukan pendakian, ini agak tricky sih dan butuh effort lebih. Pengennya ringkas, dan tidak menyulitkan kita untuk menjangkau si-kamera itu, kalo ditaroh di keril, itu butuh usaha lebih. Nah, solusinya adalah dengan menggunakan tas kecil, bisa tas selempang, yang bisa menampung alat kalian.

Nah tas selempang ini agak problematik juga, karena bentuknya yang sling itu membuat bebannya berat sebelah, jadi kalian bisa membeli tas slempang yang bisa _dicantolkan_ ke tali bahu keril, seperti sling bag nya sih osprey yang dilengkapai dengan pengait ke tali bahu keril, nah buat kalian yang udah terlanjur beli yang ga ada pengaitnya, jangan sedih manfaatkan karbiner kalian dan modifikasi agar sling bag kalian itu bisa nyentel ke tali bahu keril.
Dengan begitu kalian bisa dengan mudah menjangkau kamera kalian dan bebannya tetap setabil.

Jangan Lupa juga untuk melengkapi setiap peralatan elektronik kalian dengan dry bag, atau case anti air yang reuseable agar ketika hujan peralatan kalian bisa selamat dari rembesan air. 


TERAKHIR, SELAMAT MELAKUKAN PENDAKIAN DAN PENDOKUMENTASIAN DENGAN AMAN DAN MENYENAGKAN.

Komentar